Perbedaan dan Teori Asam dan Basa



A. PENGERTIAN ASAM DAN BASA
Kata “asam” berasal dari bahasa Latin “acidus” yang berarti masam. Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi. Basa adalah zat(senyawa) yang dapat beraksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut garam. Sedangkan basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin.

B. TEORI ASAM DAN BASA
Teori Asam-Basa dikemukakan oleh beberapa ilmuwan, salah satunya adalah Teori Arrheniusyang mengatakan Asam adalah suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidrogen (H+) jika dilarutkan dalam air, Sedangkan basa merupakan suatu sifat yang mana berupa senyawa yang dapat melepas ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air. Reaksi asam basa (reaksi penetralan) adalah reaksi pembentukan H2O dari ion-ion H+ dan OH-.

Teori lainnya dikemukakan yaitu Teori Bronsted-Lowry yang mengatakan asam berupa senyawa yang dapat memberi proton (H+) kepada senyawa lain, sedangkan basa dapat menerima proton (H+) dari senyawa lain. Reaksi asam basa adalah reaksi perpindahan proton dari satu senyawa ke senyawa yang lain.

Teori terakhir yaitu Teori Lewis yang mengatakan Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari senyawa lain, sedangkan Basa adalah senyawa yang dapat memberi pasangan elektron bebas kepada spesi (senyawa) yang lain. Reaksi asam basa adalah adalah reaksi pembentukan ikatan antara asam dan basa.

C. SIFAT ASAM DAN BASA
1. Sifat-sifat asam yaitu :
  • Rasanya masam/asam
  • Bersifat korosif atau merusak
  • Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion dapat di tuliskan sebagai berikut:

HA (aq) à H+ (aq) + A- (aq)
Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah lakmus tersebut menjadi merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus yang berwarna merah, kertas lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah suatu alat untuk menunjukkan suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.

2. Sifat-sifat basa yaitu:
  • Rasanya pahit
  • Bersifat kaustik atau dapat merusak kulit
  • Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam atau gugus lain yang bermuatan negatif. Apabila ion OH- hampir seluruhnya dilepaskan atau ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki derajat keasaman yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion dapat dituliskan sebagai berikut:

            BOH (aq) à B+ (aq) + OH- (aq)

Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan mengubah warna lakmus tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak akan mengubah warna kertas lakmus tersebut.

D. PERBEDAAN ASAM DAN BASA
Rangkuman perbedaan asam dan basa dapat dituliskan sebagai berikut :